Selasa, 14 Juni 2011

R (bagian ke-2)

   Sewaktu saya SMP, seniorku bercerita bahwa adiknya juga pernah mengalami nasib yang sama denganku. Saban disana, ia melatih adiknya agar tidak R ( cadel: begitu kejam kata itu, aku takkan menggunakannya lagi), jikalau sang adik bertemu kata yang mengandung huruf R saat berbicara agar "sang lidah" dimajukan kedepan (emang dimajukan kebelakang). Alhasil sang adik mengikuti sang kakak dan berhasil. Itulah yang menginspirasiku selama kurang lebih 6 hari, harus sedikit berbicara dan selektif pilah pilih kata. Ketika si R datang, sang lidah pun dimajukan ke depan. Nyatanya, mungkin karena kurang do'a atau persiapan yang kurang matang, saat si R tak datang sang lidah pun tetap dimajukan. Lidah pun tergigit oleh gigiku, susah amat bilanginnya.....??! Kali ini kapok, hanya berselang beberapa hari saya sudah melupakan saran yang sangat manjur itu. Terkadang, saat kita mangharapkan sesuatu, itu tak datang. Tapi saat kita menghiraukan, sesuatu itu datang.
   Ada banyak R di sekitar kita, dari suara suara, simbol simbol atau kata kata penting. Seperti 'Brrrrrrr', 'laRi..!', atau yang lainnya. Aku bersyukur sebagai pencinta bola, dimana si R jarang datang. Bisa dibayangkan jika 'gol' diganti 'gor'. Oo, saya akan pindah ke basket, tapi apa mungin di basket lebih banayak R. Ya Sudahlah.......Everything's gonna be oaky....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar