Minggu, 27 Mei 2012

R (#3)

Sudah lama bagian ini diam,, saatnya kulanjutkan...
Sebenarnya ingin ku edit dari yang aslinya,, tapi biarlah,, ini tulisan asli tahun lalu,, baru sekarang di post,, maaf puisi2 untuk berapa saat kamu tak akan tertulis dulu..

Medan 2011
Turun temurun. Ya, itulah maksudnya, jika ada yang kurang beruntung dengan R pasti dicaci (kalo cewek yg bilang,, ku anggap tanda sayang). Tidak di batak, jawa atau suku lainnya pasti sama. Sebagai blasteran Batak-Minang, ada tekhnik tersendiri mempleajarinya "ular i manjulur tu ruraan" kurang lebih begitu. Owh, andai tak ada R dalam abjad. Syukur aku lupa bahasa Indonesianya, itu adalah ranjau yang harus dihindari R didunia ini. Itulah kelebihan R. Bagi si F,B,S,Q, atau X, mimpi..!!!!!!!!?????? Ya, kami sedikit perhatian dari orang-orang, meski hati teriris jiwa menangis. Mau bagaimana lagi, mereka mencoba mengajari, tapi caranya sedikit mengganggu batin. Niat baik pun  harus diterima diterima, meski caranya kurang baik atau hasilnya tidak memuaskan. Bagaimana kita tak mneyinggung si pemberi niat baik itu, agar terkoreksi kesalahan.

Dalam menulis paragraf ini, otakku tak selancar saat menulis paragraf-paragraf sebelumnya. Tapi saat saya mulai menulis, ide-ide itu datang dengan sendirinya. Kemauan dan keyakinan akan membimbing kita ke depannya untuk jadi lebih baik. Bukan kesemptan, karena tak setiap tempat atau waktu menyediakan kesempatan. Carilah tantangan, yakin akan kemampuan kita, mau menghadapi resiko, akan ada hasil yang membanggakan dan kita takkan menyesalinya.
Absolutely right.....

Medan 2011
Selang beberapa saat, aku berpikir lagi untuk mengotori lembaran putih ini. Setelah mandi segar, sedikit berjemur cuaca panas Medan,, Oughhh lega juga. Aku merasa mendapat sesuatu yang luar biasa. Kesulitan-kesuliatan yang kualami selama ini telah membawaku ke titik kepuasan. Bukan kepuasan dalam mendapatkan suatu hal, tetapi kepuasan telah melewati semua ini. Tidak ada yang disengaja, mungkin kemampuanku yang belum terpenuhi. Ada banyak hal yang belum kujalani atau kupahami. Setiap orang itu berbeda, tak usah menjadi orang lain, karena dirimu punya hal yang lebih darinya. Mungkin saat ini belum terjadi, suatu hari nanti sang juara akan melihat saya sebagai juara baru. Mungkin Nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar